Matematika

Banyak orang yang bilang matematika itu butuh hafalan rumus. Bahkan salah satu guru saya (bukan guru matematika) pernah bilang (secara tidak langsung) kalau rumus matenatika itu beda dengan rumus …. kalau yang ini nggak bisa dibilang dari sononya begitu, pasti ada sebabnya. Yang ngomong gitu guru bahasa. Tapi… emang iya apa?!Nah masuk ke hal yang dibicarakan, apa kamu setuju dengan apa yang guru itu katakan? Kenapa? Kalau saya sih jujur aja nggak. Itu pendapat saya looh. Karena blog ini tentang pendapat. Kenapa saya nggak setuju? Karena rumus matematika pun nggak bisa dibilang dari sononya begitu. Apa yang menemukan rumusnya tiba-tiba mendapat ilham? Kan nggak mungkin. Si penemu menemukan rumus, pasti karena ada sebabnya. Sedangkan kalau ilmu bahasa, menurut Aku, bisa saja dibilang dari sononya begitu. Kenapa? Kok aku menentang banget apa kata guru? karena, itu adalah bahasa, bahasa itu sebenarnya hanya bunyi-bunyian yang digunakan untuk berkomunikasi. Penjelasannya, liat aja di Post “Bahasa”. Contoh rumus yang nggaki ditemuin begitu saja, misalnya, rumus kuadrat berujung 5 yang kalau kamu belum tahu, silakan liat di blog temenku yang pinter matematika. Balik lagi yah, alasan kenapa bisa begitunya ada disini.

ALASAN KUADRAT BERUJUNG LIMA

Nah, udah klik link yang tadi kan? Udah nyoba ngebongkar rahasianya beluum? Yang seru kan bagian itunya. Kalo udah nyerah boleh deeh intip-intip di sini. Eit, sebelumnya boleh doong aku bangga dulu gara-gara nemuin ini sendiri : Hasil belakangnya itu 25, gara-gara angka depannya dikalikan 5 di tambah seluruhnya yang pasti belakangnya nol. Susah ngerti yah? Gini aja deh.

Misalnya, 15 kuadrat berarti hasilnya 225 kan, 25 itu diambil dari 5 kali 5, satuannya. Terus, sebetulnya angka paling depan 2 itu, bukan dari angka setelah 1-nya, tapi sebenarnya dari 200. 200-nya, dari 10(15+5). 10 yang pertama, dari angka puluhannya. kaau yang satuan tadi dikali satu tapi itu nggak penting(jadi disingkat). 15-nya dari angka keseluruhan, 15 kan? Kalau bukan bikang ke aku. Dan 5-nya, dari angka satuan dari 15. Nah, kenapa yang rumusnya bisa disingkat cuman yang belakangnya 5 doang? Karena, dalam rumus asli 10(…5+5), hasilnya pasti ada dua nol di belakang. Maka, angka satuan 5 kali 5 bisa menempati 2 ruangan kosong angka nol yang bisa dianggap tidak ada itu. Makanya belakangnya pasti 25. Dan angka depannya pasti angka setelah angka puluhannya. Karena 10(x5 + 5) sama aja 10( x +5+5), berarti sama aja tambah sepuluh. Betul kaan?? Aah, itu sih cuman kebetulan angkanya bisa digituin. Oow ow, eh? Siapa bilang? Mau cek angka lain? Hayo! Misalnya angka 53 (“kalau ada yang mau ngerequest angka lain, coment aja. Ntar aku replace dicek ini. Tapi, mendingan cek sendiri!”). Pertama : satuannya 3 kali 3= 9. Kedua : puluhannya… And to be continued

12 Tanggapan so far »

  1. 1

    Dinda Watson said,

    Baru aja aku mau bilang aku setuju 😀 buka blog aku ada kamu

  2. 2

    ooh temannya dinda toh

  3. 3

    Dinda Watson said,

    blognya vita salah tuh yang bener avieta.wordpress.com tapi artikel yang kamu maksud ada di Sini

  4. 4

    […] – lain… Juga ada beberapa penjelasan tambahan dari Blog lain yang dibaca. Misal, pada postingan matematika dia melengkapi hal – hal yang kurang dari suatu postingan di blognya […]

  5. 6

    avieta said,

    w jadu haus mad ngeliat blog lw!!

  6. 9

    Wandi thok said,

    “Nah, udah klik link yang tadi kan? ” Link-nya mana non Madina?

  7. 10

    Wandi thok said,

    “Misalnya, 15 kuadrat berarti hasilnya 225 kan, 25 itu diambil dari 5 kali 5, satuannya. Terus, sebetulnya angka paling depan 2 itu, bukan dari angka setelah 1-nya, tapi sebenarnya dari 200”
    ————————————————————————
    Lalu 200nya dari mana non Madina? Itu sudah betul, 2 berasal dari 1 dikalikan kakaknya 1, yaitu 2 hasile 2, jadi 225.
    Contoh lagi : 35^2 = 1225, 3×4=12 diikuti 25
    65^2 = 3025, 75^2 = 5625, 105^2 = 11025, dst. 🙄


Comment RSS · TrackBack URI

Tinggalkan Balasan ke Dinda Watson Batalkan balasan